Menjadi Mahasiswa Kedokteran adalah Perjalanan Iman dan Pengabdian
Sebagai seorang mahasiswa kedokteran, perjalanan saya bukan hanya tentang ilmu dan keterampilan, tetapi juga tentang menjaga hubungan dengan Allah SWT. Menempuh pendidikan kedokteran adalah perjalanan yang penuh dengan tantangan, tetapi iman saya menjadi landasan yang kuat dalam menjalani setiap langkahnya.

- Menemukan Makna dalam Ilmu Kedokteran
Belajar tentang tubuh manusia yang begitu kompleks sering kali membuat saya kagum akan kebesaran Allah SWT. Setiap sel, jaringan, dan organ dirancang dengan sempurna untuk mendukung kehidupan. Hal ini mengingatkan saya bahwa ilmu kedokteran bukan sekadar pengetahuan, tetapi juga cara untuk memahami tanda-tanda kebesaran-Nya.
Sebagai calon dokter, saya merasa terhormat karena diberi kesempatan untuk menjadi alat Allah SWT dalam membantu sesama. Ilmu yang saya pelajari bukan hanya untuk memenuhi ambisi pribadi, tetapi untuk menjalankan misi kemanusiaan yang lebih besar.
- Tantangan dan Ujian Iman
Tidak bisa dipungkiri, pendidikan kedokteran sering kali menguji ketahanan fisik, mental, dan kepribadian saya. Jadwal belajar yang padat, ujian yang sulit, dan tekanan untuk selalu menjadi yang terbaik bisa membuat hati merasa berat. Namun, di tengah kesibukan itu, saya selalu berusaha untuk tetap dekat dengan Allah SWT.
Berdoa sebelum memulai belajar, meminta petunjuk-Nya saat menghadapi kesulitan, dan bersyukur atas setiap pencapaian menjadi rutinitas yang menjaga hati saya tetap tenang. Saya percaya, segala tantangan ini adalah bagian dari rencana-Nya untuk mempersiapkan saya menjadi pribadi yang lebih kuat.
- Menjaga Keseimbangan Iman dan Studi
Salah satu hal yang saya pelajari adalah pentingnya menjaga keseimbangan antara tanggung jawab sebagai mahasiswa dan kewajiban pribadi. Sesibuk apa pun, saya selalu menyempatkan waktu untuk beribadah, membaca kitab suci Al-Qur’an, dan merenungkan kebesaran-Nya.
Keseimbangan ini membantu saya untuk tetap fokus dan tidak mudah menyerah. Saat saya merasa lelah, mengingat bahwa Allah SWT selalu ada di samping saya memberi kekuatan untuk melangkah maju.
- Motivasi Melalui Pengabdian
Sebagai mahasiswa kedokteran, saya sering diingatkan bahwa profesi dokter adalah bentuk pengabdian kepada sesama. Hal ini sejalan dengan ajaran agama yang menekankan pentingnya membantu orang lain.
Ketika saya belajar tentang penyakit dan cara menanganinya, saya merasa dipanggil untuk menjadi perpanjangan tangan Allah SWT dalam memberikan kesembuhan dan harapan. Ini menjadi motivasi utama saya untuk terus belajar dengan tekun dan ikhlas.
- Harapan di Masa Depan
Saya berharap, kelak ketika menjadi seorang dokter, saya dapat melayani dengan hati yang tulus dan iman yang kokoh. Saya ingin memberikan pelayanan terbaik kepada pasien, tidak hanya dengan ilmu dan keterampilan, tetapi juga dengan kasih sayang yang mencerminkan cinta Allah SWT kepada Hamba-Nya.
Sebagai mahasiswa kedokteran, saya percaya bahwa perjalanan ini adalah bagian dari rencana besar Allah SWT untuk menjadikan saya pribadi yang lebih baik. Dengan terus mengandalkan-Nya, saya yakin dapat melewati setiap tantangan dan mencapai tujuan saya.

Semoga artikel ini menjadi pengingat bahwa tidak ada usaha yang sia-sia ketika kita melibatkan Allah SWT dalam setiap langkah. “Tetaplah berjuang, tetaplah berdoa, dan
percayalah bahwa Allah selalu bersama kita”.
Penulis : Lu’aily Miftahul Khoiroh